Penembakan John F Kennedy Berhubungan Dengan Masuknya Freeport ke Indonesia


Penembakan John F Kennedy Berhubungan Dengan Masuknya Freeport ke Indonesia

Penembakan John F Kennedy Berhubungan Dengan Masuknya Freeport ke Indonesia - Semua mungkin sudah mengenal PT. Freeport asal Amerika yang telah beroperasi Puluhan Tahun di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Mungkin sebagian dari anda bertanya, "Lantas, mengapa PT. Freport Indonesia ada kaitannya dengan Penembakan Presiden Amerika Serikat Sir. John F Kennedy?". Baiklah, di artikel ini akan kita bahas sesuatu yang mungkin menjadi Hubungan Penembakan John F Kennedy Dengan Masuknya Freeport ke Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, Presiden John F Kennedy Meninggal dunia pada tanggal 22 November 1963 dengan sebutir Peluru menembus kepalanya. Kematian beliau berpengaruh terhadap Peta Politik di dunia, khusunya Indonesia, karena beliau Merupakan Sahabat dekat Presiden Soekarno saat itu.

Penembakan John F Kennedy Berhubungan Dengan Masuknya Freeport ke Indonesia

Dalam Biografi Presiden Soekarno yang ditulis oleh Cindy Adams, beliau pernah berkata "Kennedy berpikiran Progresif. Ketika aku membicarakan bantuan, dia mengerti. Dia setuju, seandainya Presiden Kennedy masih hidup tentu kedua negara tak akan berseberangan sejauh ini."

Banyak pihak yang menilai bahwa Meninggalnya Presiden Kennedy dengan sebutir peluru itu berhubungan dengan Politik. Lalu apa hubungannya dengan Freeport? Akan kita bahas dibawah ini.

Dalam sebuah majalah Probe ada sebuah cerita yang ditulis Lisa Pease dengan Judul "JFK, Indonesia, CIA and Freeport" tahun 1996. Dan tulisan ini sampai sekarang masih disimpan dalam National Archive di Washington.

Penembakan John F Kennedy Berhubungan Dengan Masuknya Freeport ke Indonesia


Ternyata Freeport sudah sangat lama mengincar Kekayaan Alam Papua. Pada tahun 1959, Freeport ini hampir bangkrut karena tambang yang ada di Kuba diambil alih Nasional oleh Fidel Castro. Dalam Tulisan itu dinyatakan bahwa Berkali-kali CEO Freeport mencoba membunuh idel Castro, namun upayanya gagal, sehingga Freeport harus angkat kaki dari Kuba.

Saat Kondisi Freeport yang bakalan Hancur, pada agustus 1959, Direktur Freeport, Forbes Wilson Bertemu dengan Jan Van Gruisen, Direktur Pelaksana East Borneo Company.

Gruisen menceritakan bahwa dirinya menemukan Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat. Disebutkan, ternyata tak perlu susah payah menggali tembaga digunung ini, karena tembaga berada diatas Tanah, jadi tinggal diambil saja.

Lalu Wilson pun tertarik dan langsung pergi Ke Papua untuk melakukan Survei. Setelah melakukan Survei, dia mengalami Kegilaan. Ternyata Gunung itu tidak hanya berisi Tembaga, tapi juga Emas ! Wilson menemukan Gunung Emas di Papua.

Penembakan John F Kennedy Berhubungan Dengan Masuknya Freeport ke Indonesia

 Namun pada tahun 1960, terjadi pertempuran di Papua. Karena Presiden Soekarno berusaha untuk merebut Papua dari tangan Belanda melalui Operasi Militer yang dinamakan Trikora. Mengetahui hal ini, Freeport yang ingin Menjalankan Kerja sama dengan Belanda melalui East Borneo Company pun kebingungan. Kalau Papua berhasil direbut Oleh Presiden Soekarno, maka Kerjasama akan batal.

Mengetahui hal itu akan terjadi, Wilson berusaha meminta Bantuan kepada Presiden AS John F Kennedy. Namun, hasilnya mengecewakan, sebagai Sahabat dekat Presiden Soekarno, dan juga Sebagai Manusia yang cinta akan Kedamaian, Beliau Mendukung Indonesia untuk Merebut Papua.

Lagi-lagi, John membuat Wilson Kesal. Karena John Mengirimkan adiknya yang bernama Bob Kennedy untuk menekan Pemerintahan Belanda agar Meninggalkan Papua. John F Kennedy pun juga mengancam Belanda akan Menghentikan Bantuan Marshall Plan Jika tetap ngotot tetap mempertahankan Irian Barat.

Strategi John Berhasil, Belanda yang saat itu sangat memerlukan Bantuan dana untuk membangun negaranya akibat Perang Dunia ke II pun Menurut. Mungkin Belanda juga tidak tau ada Gunung Emas di Papua, makanya mereka menurut dan mundur, itulah liciknya Direktur Freeport saat itu, Wilson. Dia tidak mengatakannya kepada Belanda, dia ingin menguasain Papua sendiri.

Irian Barat pun berhasil diambil Kembali oleh Soekarno. Akibat kejadian ini, Kontrak freeport dengan East Borneo Company pun Lenyap. Apalagi Presiden Soekarno selalu melakukan Penolakan terhadap Perusahaan Asing yang ingin menancapkan Kaki di Papua. Namun ada 1 Perusahaan Minyak Asing yang sudah terlanjur beroperasi di Riau, tapi dengan Ketagasannya, Beliau meminta Jatah 60% untuk Rakyat Indonesia, sungguh berbanding terbalik dengan apa yang terjadi sekarang ini.

Cerita belum Selesai, Freeport semakin Geram karena mendengar Bahwa Presiden John F Kennedy akan menyiapkan Bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 Juta Dollar AS dengan IMF dan Bank Dunia.

Namun Takdir berkata lain, Sebutir Peluru menghentikan Langkah Presiden John F Kennedy. Lalu John Pun digantikan, dan kebijakan Pengganti John ini sangat Bertolak belakang dengan apa yang akan dilakukan John. Alhasil, Indonesia pun makin Jauh dari AS.

Tak cuma kejadian itu yang membuat Indonesia Hancur, Tragedi September 1965 yang melengserkan Soekarno yang dengan Keras menolak Perusahaan Asing dan digantikan dengan Presiden Soeharto.

Setelah dilantik, Soeharto langsung membuat dan menandatangani UU Modal Asing pada 1967. Freeport lah yang menjadi Perusahaan Asing pertama yang menjejakkan kaki di Indonesia, khususnya Papua.

Yang lebih memprihatinkan lagi, Pemerintah hanya dibayar 1% dari apa yang dihasilkan Freeport. Sangat berbanding terbalik dengan apa yang diperjuangkan Soekarno.

Itulah mengapa dikatakan bahwa Penembakan John F Kennedy Berhubungan Dengan Masuknya Freeport ke Indonesia. Jika John dan Soekarno Masih ada, mungkin Freeport tak akan Pernah ada.

Info Unik Lainnya : 

  1. Cara Mendapatkan Dollar Hanya dari Hp Android

  2. Menguak Mitos Untuk Anak Jangan Pulang Maghrib - Maghrib

  3. Pemerintah Tiongkok Rehabilitasi Anak Yang Gemar Main Clash Of Clans 

  4. Bahaya Nikotin Cair Dalam Rokok Elektrik 

  5. Mengenal Prajurit Terkuat di Dunia, DENJAKA TNI AL 

 

Previous
Next Post »